Selasa, 26 November 2013

Perusahaan yang menggunakan Utilitarisme

CSR

Hal terpenting yang senantiasa menjadi concern PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk sejak didirikan adalah menjaga hubungan baik dengan para stakeholder. Terus berinteraksi dan tumbuh bersama para pelanggan, pemegang saham, investor, karyawan, pemasok, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan warga sekitar perusahaan, sudah menjadi tekad Ancol.

Sebagai perusahaan yang memiliki kepedulian, Ancol selalu mencoba untuk memberikan yang terbaik bagi lingkungan sekitarnya dan telah mengimplementasikan tanggung jawab sosial perusahaan / Corporate Social Responsibility (CSR) secara nyata untuk tumbuh -kembangnya hubungan harmonis dengan masyarakat dan berpartisipasi secara aktif dalam percepatan pembangunan masyarakat melalui kegiatan income generate, pendidikan dan penghijauan sebagai salah satu pilar menuju Ancol Green Company yang menerapkan budaya perusahaan ramah lingkungan.

Program CSR Ancol terdiri dari 5 program utama yang meliputi Program Pendidikan, Program Pengelolaan Lingkungan, Program Sosial Kemasyarakatan, Kegiatan Operasional dan Program Tanggap Darurat. Seluruh program CSR ini berjalan secara bersamaan dan berkesinambungan. Ada banyak program CSR yang telah berjalan dan dikembangkan, antara lain Program ANCOL SAYANG LINGKUNGAN (ASL), SEKOLAH RAKYAT ANCOL (SRA) dan TEENS GO GREEN.
tes

PENDIDIKAN

Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, perusahaan bekerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat membangun Sekolah Rakyat, yang memberikan pendidikan cuma-cuma bagi anak-anak keluarga tidak mampu di sekitar Ancol dan sekaligus ikut berperan aktif dalam program pemerintah WAJIB BELAJAR 9 TAHUN melalui pengembangan program Sekolah Rakyat Ancol (SRA), yang telah membantu warga sekitar dengan memberikan pendidikan gratis tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) bernama Tempat Kegiatan Belajar Mandiri Sekolah SMP Terbuka Rakyat Ancol (SRA) di dua kelurahan sekitar Ancol, yaitu Kelurahan Pademangan Barat dan Ancol.


LINGKUNGAN

Melalui program ASL, Ancol telah mengembangkan kegiatan berbasis masyarakat sekitar untuk pemanfaatan tanaman produktif untuk obat-obatan dan makanan (cendol lidah buaya), pembuatan pupuk kompos dan kertas daur ulang yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar perusahaan.

Bentuk lain kepedulian Ancol dapat dirasakan pada program Bina Lingkungan (BL), dimana Ancol turut berperan serta dalam hal keamanan, kebersihan dan kenyamanan lingkungan sekitar. Bantuan yang telah diberikan antara lain pembangunan fasilitas umum seperti mandi, cuci dan kakus (MCK), perbaikan saluran air dan jalan lingkungan untuk menghindari banjir yang sering terjadi di musim hujan, khitanan masal, serta bakti sosial.

Perusahaan juga peduli terhadap penghijauan wilayah guna mewujudkan kawasan hijau terpadu. Langkah-langkah tersebut terlihat dengan adanya Program Penanaman 100 Pohon setiap tahunnya, penambahan tanaman bunga sebanyak 1 juta polybag atau kantong setiap tahun, melakukan pembudidayaan tanaman langka yang berfungsi untuk menjaga ekosistem, serta penanaman pohon bakau di Kepulauan Seribu.

SENI & BUDAYA

Di tengah hingar bingar bisnis wisata, kehadiran Ancol sejak awal berdiri sesungguhnya telah membawa misi kesenian dan kebudayaan. Di kawasan wisata terpadu ini hampir tak terhitung jumlah fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk mengekspresikan karya seni, baik kesenian tradisional maupun modern. Fasilitas-fasilitas ini antara lain berupa panggung dan arena hiburan yang tersebar hampir di semua wahana. Para pekerja seni, mulai dari penyanyi, penari, pemain opera, wayang, ketoprak, cakilan dan berbagai kesenian lainnya, mendapatkan kesempatan luas untuk tampil.

KEGIATAN OPERASIONAL

Keterlibatan warga sekitar perusahaan untuk bekerja di Ancol cenderung tinggi. Sebanyak kurang lebih 400 pedagang asongan, petugas kebersihan dan ojek motor ikut bekerja di areal Ancol Taman Impian setiap harinya. Kebutuhan part timer di pekan libur sekolah, lebaran, natal, tahun baru serta kebutuhan restoran, foodstall maupun merchandise juga terus bertambah dan selalu melibatkan warga sekitar perusahaan. Selain itu juga ada sekitar 56 nelayan perahu wisata yang berasal dari Indramayu ikut serta dalam mengambil manfaat dari tempat wisata Ancol Taman impian.

PROGRAM SOSIAL

Khitanan Massal
Merupakan program rutin tahunan untuk membantu pelayanan kesehatan warga sekitar, petugas kebersihan dan anak karyawan yang kurang mampu. Diadakan 8 Juli 2012 di Masjid Baiturahman, Jaya Ancol bekerjasama dengan Yayasan Rumah Zakat untuk Tim Dokter khitan serta penanganan pasca khitan, diikuti oleh 250 peserta dari Kelurahan Pademangan Barat, Kelurahan Ancol, Kelurahan Pademangan Timur, Kelurahan Sunter Agung dan Kepulauan Seribu serta dari Yayasan Yatim Piatu dan Dhuafa.
Santunan Massal
Diadakan 15 Agustus 2012 dengan mengundang 600 anak Yatim dan Dhuafa dari wilayah sekitar, 100 petugas kebersihan serta 100 Purna Bhakti sebagai penerima santunan, tiket gratis dan goody bag dukungan dari mitra usaha Perseroan.

TANGGAP DARURAT

Tanggap Bencana
Ancol berada di wilayah utara Jakarta, di kelilingi oleh pemukiman padat penduduk dan langsung bersinggungan dengan bibir pantai sehingga cukup rentan terhadap musibah kebakaran dan banjir air rob dari laut. Oleh karena itu Ancol bersama warga Kelurahan Ancol yang tergabung dalam Ancol Sayang Lingkungan membuat unit tanggap darurat bencana yaitu Ancol Rescue. Tujuan didirikannya Ancol Rescue adalah agar dapat memberikan bantuan sedini mungkin bagi para korban musibah seperti kebakaran dan banjir khususnya lansia dan balita dengan menyediakan nutrisi dalam bentuk bubur kacang hijau, susu dan roti. Selain itu setelah memberikan bantuan nutrisi, Ancol Rescue juga membagikan bantuan pakaian bekas layak pakai yang sudah dikumpulkan oleh karyawan Ancol.
Kegiatan Tanggap Bencana (Tagana) Ancol Rescue 2012 - 2013
Bencana Kebakaran
Bencana kebakaran di RW04 Kel. Ancol pada 14 Januari 2012. Ancol rescue memberikan bantuan berupa nutrisi dalam bentuk bubur kacang hijau, susu dan roti sebanyak kurang lebih 1.200 bungkus selama 4 (empat) hari sejak tanggal 14 - 17 Januari 2012 serta 13 (tiga belas) dus pakaian dan 9 (sembilan) dus mie instan.
Bencana kebakaran di RW02 Kel. Ancol pada 21 Januari 2012.Ancol Rescue menyerahkan bantuan berupa nutrisi dalam bentuk bubur kacang hijau, susu dan roti sebanyak kurang lebih 900 bungkus selama 3 (tiga) hari sejak tanggal 21 - 23 Januari 2012 serta 9 (sembilan) dus pakaian.
Bencana kebakaran yang terjadi di RW 07 Kel. Pekojan pada Sabtu, 28 Juli 2012, Ancol Rescue menyerahkan bantuan berupa nutrisi dalam bentuk bubur kacang hijau, susu dan roti sebanyak 2000 selama 2 (dua) hari sejak tanggal 30 - 31 Juli 2012 serta 4 (empat) dus pakaian, 290 pack Susu cair, 344 botol air mineral, 28 dus biskuit, 400 bungkus mie instant, 196 obat-obatan dan 160 peralatan mandi.
Bencana banjir jakarta yang terjadi tanggal 17 Januari 2013, Team Ancol Rescue siap siaga untuk membantu para korban banjir di Kelurahan Pademangan Barat, Kelurahan Pademangan Timur dan RW 01 Sunter Agung Jakarta utara, yang langsung di pimpin oleh ibu Andy Asteryna ( Manager CSR Ancol Taman Impian ), Jumat 18 Januari 2013. Adapun untuk bantuan yang diberikan korban banjir DKI Jakarta ini yang meliputi 3 tempat tersebut, salah satunya adalah memberikan makanan nasi bungkus sebanyak 330, Logistik ( obat-obatan ) serta sembako, untuk para korban dan pengungsi yang berada di wilayah tersebut.

Selasa, 15 Oktober 2013

Perusahaan yang Melanggar Etika Bisnis

Perjalanan obat nyamuk bermula pada tahun 1996, diproduksi oleh PT Megasari Makmur yang terletak di daerah Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. PT Megasari Makmur juga memproduksi banyak produk seperti tisu basah, dan berbagai jenis pengharum ruangan. Obat nyamuk HIT juga mengenalkan dirinya sebagai obat nyamuk yang murah dan lebih tangguh untuk kelasnya. Selain di Indonesia HIT juga mengekspor produknya ke luar Indonesia.
Obat anti-nyamuk HIT yang diproduksi oleh PT Megarsari Makmur dinyatakan ditarik dari peredaran karena penggunaan zat aktif Propoxur dan Diklorvos yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan terhadap manusia. Departemen Pertanian, dalam hal ini Komisi Pestisida, telah melakukan inspeksi di pabrik HIT dan menemukan penggunaan pestisida yang menganggu kesehatan manusia seperti keracunan terhadap darah, gangguan syaraf, gangguan pernapasan, gangguan terhadap sel pada tubuh, kanker hati dan kanker lambung.
HIT yang promosinya sebagai obat anti-nyamuk ampuh dan murah ternyata sangat berbahaya karena bukan hanya menggunakan Propoxur tetapi juga Diklorvos (zat turunan Chlorine yang sejak puluhan tahun dilarang penggunaannya di dunia). Obat anti-nyamuk HIT yang dinyatakan berbahaya yaitu jenis HIT 2,1 A (jenis semprot) dan HIT 17 L (cair isi ulang). Selain itu, Lembaga Bantuan Hukum Kesehatan melaporkan PT Megarsari Makmur ke Kepolisian Metropolitan Jakarta Raya pada tanggal 11 Juni 2006. Korbannya yaitu seorang pembantu rumah tangga yang mengalami pusing, mual dan muntah akibat keracunan, setelah menghirup udara yang baru saja disemprotkan obat anti-nyamuk HIT.
ANALISIS :
Dalam perusahaan modern, tanggung jawab atas tindakan perusahaan sering didistribusikan kepada sejumlah pihak yang bekerja sama. Tindakan perusahaan biasanya terdiri atas tindakan atau kelalaian orang-orang berbeda yang bekerja sama sehingga tindakan atau kelalaian mereka bersama-sama menghasilkan tindakan perusahaan. Jadi, siapakah yang bertanggung jawab atas tindakan yang dihasilkan bersama-sama itu?
Pandangan tradisional berpendapat bahwa mereka yang melakukan secara sadar dan bebas apa yang diperlukan perusahaan, masing-masing secara moral bertanggung jawab.
Lain halnya pendapat para kritikus pada pandangan tradisional, yang menyatakan bahwa ketika sebuah kelompok terorganisasi seperti perusahaan bertindak bersama-sama, tindakan perusahaan mereka dapat dideskripsikan sebagai tindakan kelompok, dan konsekuensinya tindakan kelompoklah, bukan tindakan individu, yang mengharuskan kelompok bertanggung jawab atas tindakan tersebut.
Kaum tradisional membantah bahwa, meskipun kita kadang membebankan tindakan kepada kelompok perusahaan, fakta legal tersebut tidak mengubah realitas moral dibalik semua tindakan perusahaan itu. Individu manapun yang bergabung secara sukarela dan bebas dalam tindakan bersama dengan orang lain, yang bermaksud menghasilkan tindakan perusahaan, secara moral akan bertanggung jawab atas tindakan itu.
Namun demikian, karyawan perusahaan besar tidak dapat dikatakan “dengan sengaja dan dengan bebas turut dalam tindakan bersama itu” untuk menghasilkan tindakan perusahaan atau untuk mengejar tujuan perusahaan. Seseorang yang bekerja dalam struktur birokrasi organisasi besar tidak harus bertanggung jawab secara moral atas setiap tindakan perusahaan yang turut dia bantu, seperti seorang sekretaris, juru tulis, atau tukang bersih-bersih di sebuah perusahaan. Faktor ketidaktahuan dan ketidakmampuan yang meringankan dalam organisasi perusahaan birokrasi berskala besar, sepenuhnya akan menghilangkan tanggung jawab moral orang itu.
Kita mengetahui bahwa Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.
Dari kasus diatas terlihat bahwa perusahaan melakukan pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip kejujuran perusahaan besarpun berani untuk mmengambil tindakan kecurangan untuk menekan biaya produksi produk. Mereka hanya untuk mendapatkan laba yang besar dan ongkos produksi yang minimal. Mengenyampingkan aspek kesehatan konsumen dan membiarkan penggunaan zat berbahaya dalam produknya . dalam kasus HIT sengaja menambahkan zat diklorvos untuk membunuh serangga padahal bila dilihat dari segi kesehatan manusia, zat tersebut bila dihisap oleh saluran pernafasan dapat menimbulkan kanker hati dan lambung.
Dan walaupun perusahaan sudah meminta maaf dan juga mengganti barang dengan memproduksi barang baru yang tidak mengandung zat berbahaya tapi seharusnya perusahaan jugamemikirkan efek buruk apa saja yang akan konsumen rasakan bila dalam penggunaan jangka panjang. Sebagai produsen memberikan kualitas produk yang baik dan aman bagi kesehatan konsumen selain memberikan harga yang murah yang dapat bersaing dengan produk sejenis lainnya.

Penyelesaian Masalah yang dilakukan PT.Megasari Makmur dan Tindakan Pemerintah
Pihak produsen (PT. Megasari Makmur) menyanggupi untuk menarik semua produk HIT yang telah dipasarkan dan mengajukan izin baru untuk memproduksi produk HIT Aerosol Baru dengan formula yang telah disempurnakan, bebas dari bahan kimia berbahaya. HIT Aerosol Baru telah lolos uji dan mendapatkan izin dari Pemerintah. Pada tanggal 08 September 2006 Departemen Pertanian dengan menyatakan produk HIT Aerosol Baru dapat diproduksi dan digunakan untuk rumah tangga (N0. RI. 2543/9-2006/S).Sementara itu pada tanggal 22 September 2006 Departemen Kesehatan juga mengeluarkan izin yang menyetujui pendistribusiannya dan penjualannya di seluruh Indonesia.

Undang-undang
Jika dilihat menurut UUD, PT Megarsari Makmur sudah melanggar beberapa pasal, yaitu :
  1. Pasal 4, hak konsumen adalah :
Ayat 1 : “hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa”.
Ayat 3 : “hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa”.
PT Megarsari tidak pernah memberi peringatan kepada konsumennya tentang adanya zat-zat berbahaya di dalam produk mereka.Akibatnya, kesehatan konsumen dibahayakan dengan alasan mengurangi biaya produksi HIT.
  1. Pasal 7, kewajiban pelaku usaha adalah :
Ayat 2 : “memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan”
PT Megarsari tidak pernah memberi indikasi penggunaan pada produk mereka, dimana seharusnya apabila sebuah kamar disemprot dengan pestisida, harus dibiarkan selama setengah jam sebelum boleh dimasuki lagi.
  1. Pasal 8
Ayat 1 : “Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-undangan”
Ayat 4 : “Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan ayat (2) dilarang memperdagangkan barang dan/atau jasa tersebut serta wajib menariknya dari peredaran”
PT Megarsari tetap meluncurkan produk mereka walaupun produk HIT tersebut tidak memenuhi standar dan ketentuan yang berlaku bagi barang tersebut.Seharusnya, produk HIT tersebut sudah ditarik dari peredaran agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, tetapi mereka tetap menjualnya walaupun sudah ada korban dari produknya.
  1. Pasal 19 :
Ayat 1 : “Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan, pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan”
Ayat 2 : “Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa pengembalian uang atau penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis atau setara nilainya, atau perawatan kesehatan dan/atau pemberian santunan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku”
Ayat 3 : “Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal transaksi”
Menurut pasal tersebut, PT Megarsari harus memberikan ganti rugi kepada konsumen karena telah merugikan para konsumen.

Tanggapan :

PT. Megarsari Makmur sudah melakukan perbuatan yang sangat merugikan dengan memasukkan 2 zat berbahaya pada produk mereka yang berdampak buruk pada konsumen yang menggunakan produk mereka. Salah satu sumber mengatakan bahwa meskipun perusahaan sudah melakukan permintaan maaf dan berjanji menarik produknya, namun permintaan maaf itu hanyalah sebuah klise dan penarikan produk tersebut seperti tidak di lakukan secara sungguh –sungguh karena produk tersebut masih ada dipasaran.
Pelanggaran Prinsip Etika Bisnis yang dilakukan oleh PT. Megarsari Makmur yaitu Prinsip Kejujuran dimana perusahaan tidak memberikan peringatan kepada konsumennya mengenai kandungan yang ada pada produk mereka yang sangat berbahaya untuk kesehatan dan perusahaan juga tidak memberi tahu penggunaan dari produk tersebut yaitu setelah suatu ruangan disemprot oleh produk itu semestinya ditunggu 30 menit terlebih dahulu baru kemudian dapat dimasuki /digunakan ruangan tersebut.
Melakukan apa saja untuk mendapatkan keuntungan pada dasarnya boleh dilakukan asal tidak merugikan pihak mana pun dan tentu saja pada jalurnya. Disini perusahaan seharusnya lebih mementingkan keselamatan konsumen yang menggunakan produknya karena dengan meletakkan keselamatan konsumen diatas kepentingan perusahaan maka perusahaan itu sendiri akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena kepercayaan / loyalitas konsumen terhadap produk itu sendiri.


Jumat, 29 Maret 2013

Pengumpulan Data



SUMBER DATA DAN METODE PENGUMPULAN DATA


Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan dengan metode tertentu sesuai dengan tujuannya. Ada berbagai metode, antara lain; wawancara, observasi (pengamatan), wawancara, kuesioner atau angket dan dokumenter.
Metode yang dipilih untuk setiap variabel tergantung pada berbagai faktor terutama jenis data dan ciri responden. Untuk data historis misalnya tidak bisa ditemukan dengan observasi tetapi dimungkinkan dengan dokumenter atau wawancara. Hal ini tergantung pada karakteristik data variabel, maka metode yang digunakan tidak selalu sama untuk setiap variabel. Berikut ini adalah metode pengumpulan data suatu penelitian.

Sumber Data 
Data primer:
•Data penelitian yang diperoleh sendiri melalui
•Wawancara, Observasi, Tes,
•Kuesioner (Daftar Pertanyaan)
•Pengukuran Fisik
•Percobaan Laboratorium
Data primer
Data Sekunder:
•Data yang diperoleh dari sumber kedua, dokumentasi lembaga
•Biro Pusat Statistik (BPS)
•Rumah sakit
•Lembaga atau institusi


Metode pengumpulan data
Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden
•Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam
Observasi
•Pengamatan melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau, perasa)
•Pencatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik
Wawancara
•Pengambilan data melalui wawancara /secara lisan langsung dengan sumberdatanya, baik melalui tatap muka atau lewat telephone, teleconference
•Jawaban responden direkam dan dirangkum sendiri oleh peneliti
Dokumen
•Pengambilan data melalui dokumen tertulis mamupun elektronik dari lembaga/institusi
•Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain


Berita yang ada unsur 5w+1h

Jakarta – Wanda Hamidah menjadi salah satu dari empat artis yang diciduk oleh BNN dalam penggerebekan di rumah Raffi Ahmad, Minggu (27/1/2013). Merasa dirugikan, ia pun mencurahkan keluh kesah dalam blog-nya. Menariknya, Wanda mem-posting tulisannya itu di tengah pemeriksaan yang dilakukan BNN.Apakah Wanda menulisnya sendiri? Yang jelas, tulisan berjudul ‘Sampai Kapanpun Saya Akan Perangi Narkoba’ yang di-posting Senin (28/1/2013) pukul 23.11 WIB itu kini terpampang dan bisa dibaca semua orang.Berikut tulisan Wanda http://wandahamidah.blogdetik.com/2013/01/28/sampai-kapanpun-saya-akan-perangi-narkoba-2/Ketika saya berada ditempat dan waktu yang salah, merasa sangat di rugikan karena langsung di vonis atas tuduhan sebagai pengguna narkoba. Dan sedang melakukan pesta narkoba.Sangat tidak masuk akal jika saya memakai narkoba. Bahkan untuk berpikir menggunakan obat haram tersebut tak terlintas dalam benak saya. Sejatinya saya sangat memerangi narkoba yang selain bisa merenggut nyawa manusia juga dapat menghancurkan masa depan.Saya masih mempunyai dendam yang tak berkesudahan terhadap narkoba ini karena adik saya sendiri meninggal di sebabkan narkoba. Sejak itu, saya mempunyai niat untuk memerangi narkoba sampai kapanpun. Agar saya juga keluarga serta seluruh Bangsa Indonesia tidak hancur dan punah harapan di sebabkan barang haram ini.Akibat kejadian kemarin, sebelum hasil test urine saya keluar. Serangan pemberitaan media-media begitu bombastis dan memuat berita tersebut hanya dari keterangan satu pihak saja. Langsung memvonis bahwa saya pada saat itu sedang pesta narkoba di rumah Raffi Ahmad. Tanpa melakukan verifikasi berita dari berbagai pihak dan menggali informasi yang sebenarnya.Di sana tak ada pesta narkoba. Saat itu saya benar-benar apes karena berada di tempat dan waktu yang salah.Walaubagaimana, BNN harus menyatakan dengan tegas, mana yang salah dan benar. Karena menurut hasil pemeriksaan test laboratorium ; urine, darah dan rambut saya di nyatakan NEGATIF dari Narkoba. Tak semestinya pemberitaan yang meyatakan saya sebagai pengguna narkoba terus menerus di beritakan media. Apalagi di tambah-tambah. Media dan BNN seyogyanya melakukan tanggungjawab moral atas pemberitaan yang tidak benar terhadap saya.Karena saya sudah dinyatakan Negatif dari pemeriksaan urine, darah dan rambut. Maka saya memang bukan pemakai narkoba atau apapun yang ada hubungannya dengan narkoba.Hal ini menyangkut perasaan dan psikologis anak-anak saya yang telanjur menangkap pemberitaan masalah ini di media. Maka di harapkan media bisa bersikap netral dan tidak menyudutkan salah satu pihak demi tercapainya oplah. Pikirkan juga akibat buruknya yang melebar dari kejadian ini. Saya yakin, media juga punya kode etik terhadap berita yang di tayangkan. Harus ada verifikasi berita dari berbagai pihak terkait. Tidak bisa langsung percaya dengan satu pihak saja. Sekalipun pihak tersebut mempunyai wewenang hukum dan posisinya pejabat. Media tetap harus taat dengan kode etiknya dengan bersikap netral dan selalu menyajikan informasi yang benar adanya.

sumber : hellonesia.net

Jumat, 04 Januari 2013

pengertian sikap


Sikap adalah pernyataan evaluatif terhadap objek, orang atau peristiwa.  Hal ini mencerminkan perasaan seseorang terhadap sesuatu.
Komponen utama sikap
Sikap mempunyai tiga komponen utama: kesadaran, perasaan, dan perilaku.
Keyakinan bahwa "Diskriminasi itu salah" merupakan sebuah pernyataan evaluatif. Opini semacam ini adalah komponen kognitif dari sikap yang menentukan tingkatan untuk bagian yang lebih penting dari sebuah sikap -komponen afektifnya. Perasaan adalah segmen emosional atau perasaan dari sebuah sikap dan tercermin dalam pernyataan seperti "Saya tidak menyukai John karena ia mendiskriminasi orang-orang minoritas."Akhirnya, perasaan bisa menimbulkan hasil akhir dari perilaku. Komponen perilaku dari sebuah sikap merujuk pada suatu maksud untuk berperilaku dalam cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu.
Perilaku mengikuti sikap
Pada akhir tahun 1960-an, hubungan yang diterima tentang sikap dan perilaku ditentang oleh sebuah tinjauan dari penelitian.Berdasarkan evaluasi sejumlah penelitian yang menyelidiki hubungan sikap-perilaku, peninjau menyimpulkan bahwa sikap tidak berhubungan dengan perilaku atau, paling banyak, hanya berhubungan sedikit.Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sikap memprediksi perilaku masa depan secara signifikan dan memperkuat keyakinan semula dari Festinger bahwa hubungan tersebut bisa ditingkatkan dengan memperhitungkan variabel-variabel pengait.
Sikap kerja utama
Kepuasan kerja
Kepuasan kerja adalah perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari evaluasi karakteristik-karakteristiknya. :
Keterlibatan pekerjaan
Keterlibatan pekerjaan adalah tingkat di mana seseorang memihak sebuah pekerjaan, berpartisipasi secara aktif di dalamnya, dan menganggap kinerja penting sebagai bentuk penghargaan diri.
Komitmen organisasional
Komitmen organisasional adalah tingkat di mana seseorang memihak sebuah organisasi serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi itu.Tiga dimensi terpisah komitmen organisasional adalah:
§  Komitmen Afektif
§  Komitemn Berkelanjutan
§  Komitmen Normatif

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Sikap

pengertian motivasi

Pengertian Motivasi. Motif seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Jadi motif tersebut merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah-laku, dan di dalam perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu. Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu di mulai dengan motivasi (niat). Menurut Wexley & Yukl (dalam As’ad, 1987) motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif. Sedangkan menurut Mitchell (dalam Winardi, 2002) motivasi mewakili proses- proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela (volunter) yang diarahkan ke tujuan tertentu.
Sedangkan menurut Gray (dalam Winardi, 2002) motivasi merupakan sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu.
Morgan (dalam Soemanto, 1987) mengemukakan bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek- aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah: keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating states), tingkah laku yang di dorong oleh keadaan tersebut (motivated behavior), dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut (goals or ends of such behavior). McDonald (dalam Soemanto, 1987) mendefinisikan motivasi sebagai perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi mencapai tujuan. Motivasi merupakan masalah kompleks dalam organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi adalah unik secara biologis maupun psikologis, dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula (Suprihanto dkk, 2003).
Soemanto (1987) secara umum mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi pencapaian tujuan. Karena kelakuan manusia itu selalu bertujuan, kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan tenaga yang memberi kekuatan bagi tingkahlaku mencapai tujuan,telah terjadi di dalam diri seseorang.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah energi aktif yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan pada diri sesorang yang nampak pada gejala kejiwaan, perasaan, dan juga emosi, sehingga mendorong individu untuk bertindak atau melakukan sesuatu dikarenakan adanya tujuan, kebutuhan, atau keinginan yang harus terpuaskan.

Motivasi seseorang sangat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu :

a. Faktor Internal; faktor yang berasal dari dalam diri individu, terdiri atas:
1. Persepsi individu mengenai diri sendiri; seseorang termotivasi atau tidak untuk melakukan sesuatu banyak tergantung pada proses kognitif berupa persepsi. Persepsi seseorang tentang dirinya sendiri akan mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang untuk bertindak;
2. Harga diri dan prestasi; faktor ini mendorong atau mengarahkan inidvidu (memotivasi) untuk berusaha agar menjadi pribadi yang mandiri, kuat, dan memperoleh kebebasan serta mendapatkan status tertentu dalam lingkungan masyarakat; serta dapat mendorong individu untuk berprestasi;
3. Harapan; adanya harapan-harapan akan masa depan. Harapan ini merupakan informasi objektif dari lingkungan yang mempengaruhi sikap dan perasaan subjektif seseorang. Harapan merupakan tujuan dari perilaku.
4. Kebutuhan; manusia dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjadikan dirinya sendiri yang berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih potensinya secara total. Kebutuhan akan mendorong dan mengarahkan seseorang untuk mencari atau menghindari, mengarahkan dan memberi respon terhadap tekanan yang dialaminya.
5. Kepuasan kerja; lebih merupakan suatu dorongan afektif yang muncul dalam diri individu untuk mencapai goal atau tujuan yang diinginkan dari suatu perilaku.

b. Faktor Eksternal; faktor yang berasal dari luar diri individu, terdiri atas:
1. Jenis dan sifat pekerjaan; dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat pekerjaan tertentu sesuai dengan objek pekerjaan yang tersedia akan mengarahkan individu untuk menentukan sikap atau pilihan pekerjaan yang akan ditekuni. Kondisi ini juga dapat dipengartuhi oleh sejauh mana nilai imbalan yang dimiliki oleh objek pekerjaan dimaksud;
2. Kelompok kerja dimana individu bergabung; kelompok kerja atau organisasi tempat dimana individu bergabung dapat mendorong atau mengarahkan perilaku individu dalam mencapai suatu tujuan perilaku tertentu; peranan kelompok atau organisasi ini dapat membantu individu mendapatkan kebutuhan akan nilai-nilai kebenaran, kejujuran, kebajikan serta dapat memberikan arti bagi individu sehubungan dengan kiprahnya dalam kehidupan sosial.
3. Situasi lingkungan pada umumnya; setiap individu terdorong untuk berhubungan dengan rasa mampunya dalam melakukan interaksi secara efektif dengan lingkungannya;
4. Sistem imbalan yang diterima; imbalan merupakan karakteristik atau kualitas dari objek pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat mempengaruhi motivasi atau dapat mengubah arah tingkah laku dari satu objek ke objek lain yang mempunyai nilai imbalan yang lebih besar. Sistem pemberian imbalan dapat mendorong individu untuk berperilaku dalam mencapai tujuan; perilaku dipandang sebagai tujuan, sehingga ketika tujuan tercapai maka akan timbul imbalan.


pengertian konsep diri

(Pengertian Konsep Diri dan Faktor-faktor yang mempengaruhi Konsep Diri) – Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain (Stuart dan Sudeen, 1998). Hal ini temasuk persepsi individu akan sifat dan kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan serta keinginannya. Sedangkan menurut Beck, Willian dan Rawlin (1986) menyatakan bahwa konsep diri adalah cara individu memandang dirinya secara utuh, baik fisikal, emosional intelektual , sosial dan spiritual.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri
Menurut Stuart dan Sudeen ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri. Faktor-foktor tersebut terdiri dari teori perkembangan, Significant Other (orang yang terpenting atau yang terdekat) dan Self Perception (persepsi diri sendiri), untuk lebih jelasnya mari kita baca lebih lanjut tentang “Faktor yang mempengaruhi Konsep Diri” berikut ini:
1. Teori perkembangan
Konsep diri belum ada waktu lahir, kemudian berkembang secara bertahap sejak lahir seperti mulai mengenal dan membedakan dirinya dan orang lain. Dalam melakukan kegiatannya memiliki batasan diri yang terpisah dari lingkungan dan berkembang melalui kegiatan eksplorasi lingkungan melalui bahasa, pengalaman atau pengenalan tubuh, nama panggilan, pangalaman budaya dan hubungan interpersonal, kemampuan pada area tertentu yang dinilai oleh diri sendiri atau masyarakat serta aktualisasi diri dengan merealisasi potensi yang nyata.
2. Significant Other (orang yang terpenting atau yang terdekat)
Dimana konsep diri dipelajari melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain, belajar diri sendiri melalui cermin orang lain yaitu dengan cara pandangan diri merupakan interprestasi diri pandangan orang lain terhadap diri, anak sangat dipengaruhi orang yang dekat, remaja dipengaruhi oleh orang lain yang dekat dengan dirinya, pengaruh orang dekat atau orang penting sepanjang siklus hidup, pengaruh budaya dan sosialisasi.
3. Self Perception (persepsi diri sendiri)
Yaitu persepsi individu terhadap diri sendiri dan penilaiannya, serta persepsi individu terhadap pengalamannya akan situasi tertentu. Konsep diri dapat dibentuk melalui pandangan diri dan pengalaman yang positif. Sehingga konsep merupakan aspek yang kritikal dan dasar dari prilaku individu. Individu dengan konsep diri yang positif dapat berfungsi lebih efektif yang dapat berfungsi lebih efektif yang dapat dilihat dari kemampuan interpersonal, kemampuan intelektual dan penguasaan lingkungan. Sedangkan konsep diri yang negatif dapat dilihat dari hubungan individu dan sosial yang terganggu.


pengertian kepribadian


Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.

Makna kepribadian menurut pengertian sehari-hari
Disamping itu kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”.

Definisi kepribadian menurut psikologi
Berdasarkan psikologi, Gordon Allport menyatakan bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.

Ciri-ciri kepribadian
Para ahli tampaknya masih sangat beragam dalam memberikan rumusan tentang kepribadian. Dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh Gordon W. Allport (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) menemukan hampir 50 definisi tentang kepribadian yang berbeda-beda. Berangkat dari studi yang dilakukannya, akhirnya dia menemukan satu rumusan tentang kepribadian yang dianggap lebih lengkap. Menurut pendapat dia bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Kata kunci dari pengertian kepribadian adalah penyesuaian diri. Scheneider (1964) mengartikan penyesuaian diri sebagai “suatu proses respons individu baik yang bersifat behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri, ketegangan emosional, frustrasi dan konflik, serta memelihara keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan (norma) lingkungan.
Sedangkan yang dimaksud dengan unik bahwa kualitas perilaku itu khas sehingga dapat dibedakan antara individu satu dengan individu lainnya. Keunikannya itu didukung oleh keadaan struktur psiko-fisiknya, misalnya konstitusi dan kondisi fisik, tampang, hormon, segi kognitif dan afektifnya yang saling berhubungan dan berpengaruh, sehingga menentukan kualitas tindakan atau perilaku individu yang bersangkutan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Untuk menjelaskan tentang kepribadian individu, terdapat beberapa teori kepribadian yang sudah banyak dikenal, diantaranya : teori Psikoanalisa dari Sigmund Freud, teori Analitik dari Carl Gustav Jung, teori Sosial Psikologis dari Adler, Fromm, Horney dan Sullivan, teori Personologi dari Murray, teori Medan dari Kurt Lewin, teori Psikologi Individual dari Allport, teori Stimulus-Respons dari Throndike, Hull, Watson, teori The Self dari Carl Rogers dan sebagainya. Sementara itu, Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek kepribadian, yang di dalamnya mencakup :
§  Karakter yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
§  Temperamen yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.
§  Sikap; sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau ambivalen.
§  Stabilitas emosi yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, marah, sedih, atau putus asa
§  Responsibilitas (tanggung jawab) adalah kesiapan untuk menerima risiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima risiko secara wajar, cuci tangan, atau melarikan diri dari risiko yang dihadapi.
§  Sosiabilitas yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Seperti : sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
Setiap individu memiliki ciri-ciri kepribadian tersendiri, mulai dari yang menunjukkan kepribadian yang sehat atau justru yang tidak sehat. Dalam hal ini, Elizabeth (Syamsu Yusuf, 2003) mengemukakan ciri-ciri kepribadian yang sehat dan tidak sehat, sebagai berikut :

Kepribadian yang sehat
§  Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.
§  Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.
§  Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai keberhasilan yang diperolehnya dan meraksinya secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh atau mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap optimistik.
§  Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.
§  Kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkungannya.
§  Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stress secara positif atau konstruktif , tidak destruktif (merusak)
§  Berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan kehidupannya berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan.
§  Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati terhadap orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungannya dan bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya, merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya.
§  Penerimaan sosial; mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.
§  Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang berakar dari keyakinan agama yang dianutnya.
§  Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktor-faktor achievement (prestasi), acceptance (penerimaan), dan affection (kasih sayang).

Kepribadian yang tidak sehat 
§  Mudah marah (tersinggung)
§  Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
§  Sering merasa tertekan (stress atau depresi)
§  Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap binatang
§  Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum
§  Kebiasaan berbohong
§  Hiperaktif
§  Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
§  Senang mengkritik/mencemooh orang lain
§  Sulit tidur
§  Kurang memiliki rasa tanggung jawab
§  Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang bersifat organis)
§  Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama
§  Pesimis dalam menghadapi kehidupan
§  Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan

pengertian gaya hidup


Gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya. Gaya hidup merupakan frame of reference yang dipakai sesorang dalam bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola perilaku tertentu.

Terutama bagaimana dia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan bagaimana ia membentuk image di mata orang lain, berkaitan dengan status sosial yang disandangnya. Untuk merefleksikan image inilah, dibutuhkan simbol-simbol status tertentu, yang sangat berperan dalam mempengaruhi perilaku konsumsinya.
Fenomena ini pokok pangkalnya adalah stratifikasi sosial, sebuah struktur sosial yang terdiri lapisan-lapisan :
· dari lapisan teratas sampai lapisan terbawah.
· Dalam struktur masyarakat modern,
· status sosial haruslah diperjuangkan (achieved)
· dan bukannya karena diberi atau berdasarkan garis keturunan (ascribed).

Selayaknya status sosial merupakan penghargaan masyarakat atas prestasi yang dicapai oleh seseorang. Jika seseorang telah mencapai suatu prestasi tertentu, ia layak di tempatkan pada lapisan tertentu dalam masyarakatnya. Semua orang diharapkan mempunyai kesempatan yang sama untuk meraih 

Sumber : http://lifestyle-awan.blogspot.com/2009/03/pengertian-gaya-hidup.html

pengertian perilaku konsumen



        adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, sertapengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan denganmudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen